Luka Hati Seorang Suami
Kekasihku... Sadarkah dirimu, aku membanting tulang, bekerja keras, keringat lelahku, semua jerih payahku itu kulakukan demi dirimu. Kekasihku... Aku rela disengat panasnya mentari, beku oleh dinginnya hujan malam. Ocehan atasan, sindiran rekan, semua aku hiraukan dengan sabar. Kekasihku... Aku hanya ingin kau tau, aku sangat rindu pelukmu, senyuman manjamu, seperti dulu kala ketika belum berumah tangga. Aku ingin kau sadar, aku juga ingin kau perhatikan, makan bersuap-suapan, berjalan bergandeng tangan. Tapi... Itu hanyalah sebuah mimpi, di siang hari, aku tak kau hargai Kau acuhkan, bahkan tak kau tawarkan sepiring makanan. Padahal... Lelah yang kubawa pulang belum hilang, namun yang kau tanyakan selalu tentang uang. Amarah kau lemparkan, tatkala tak ada sepeser yang kuberikan.